Budaya
Jawa
Budaya Jawa,
Adalah budaya yang berasal dari jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa. Budaya
Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan
sehari hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan serta menghargai
semua agama dan pluralitas.
Banyak sekali hal serta keunikan lainnya dalam Budaya Jawa ini yang akan dibahas, dimulai dari;
1. Upacara Adat Istiadat
Upacara adat adalah suatu ritual
yang dilakukan secara bersama-sama oleh kelompok masyarakat yang untuk mencapai
tujuan yang bersumber pada nilai-nilai leluhur dan nenek moyang mereka. Di Jawa
sendiri, ada beberapa upacara adat yang tergolong cukup unik untuk dibahas,
sebagai berikut;
Upacara Perkawinan Adat Jawa
Dalam pernikahan adat Jawa dikenal
juga sebuah upacara perkawinan yang sangat unik dan sakral. Banyak tahapan yang
harus dilalui dalam upacara adat Jawa yang satu ini, mulai dari siraman,
upacara ngerik, temu penganten, Sungkem dan sebagainya.
Upacara Kebo-Keboan
merupakan upacara adat Jawa yang
dilakukan untuk menolak segala bala dan musibah pada tanaman yang mereka tanam,
sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang
memuaskan. Dalam upacara ini, 30 orang yang didandani menyerupai kerbau akan
diarak keliling kampung. Mereka akan didandani dan berjalan seperti halnya
kerbau yang tengah membajak sawah.
Upacara Larung Sesaji
Upacara ini digelar sebagai
perwujudan rasa syukur atas hasil tangkapan ikan selama mereka melaut dan
sebagai permohonan agar mereka selalu diberi keselamatan. Berbagai bahan pangan
akan dihanyutkan ke laut setiap tanggal 1 Muharam dalam upacara adat.
Upacara Kenduren
Upacara ini dilakukan secara
turun temurun sebagai peringatan doa bersama yang dipimpin tetua adat atau
tokoh agama. Upacara ini memiliki banyak tujuan, salah satunya untuk
memanjatkan doa panjang umur secara bersama-sama dan berdoa untuk menurunkan
arwah leluhur ke tempat peristirahatannya.
Upacara Tingkepan
Upacara tingkepan adalah upacara
adat Jawa yang dilakukan saat seorang wanita tengah hamil 7 bulan. Pada upacara
ini, wanita tersebut akan dimandikan air kembang setaman diiringi panjatan doa
dari sesepuh, agar kehamilannya selamat hingga proses persalinannya nanti.
2. Pakaian Adat Jawa
Pakaian adat biasanya hanya dipakai dalam upacara atau kegiatan tertentu saja dan selain itu untuk menunjukan ciri khas suatu daerah tertentu, untuk budaya Jawa maupun Budaya lainnya di seluruh Indonesia.
Dalam budaya
jawa memiliki banyak pakaian adat, akan dibahas sebagai berikut;
A. Pakaian
Adat Jawa Tengah
a. Pakaian Resmi
Pakaian resmi
adat Jawa Tengah bernama Jawi Jangkep dan Kebaya. Jawi jangkep adalah pakaian
pria yang terdiri atas beberapa kelengkapan dan umumnya digunakan untuk
keperluan adat.
Jawi jangkep terdiri
dari atasan berupa baju beskap dengan motif bunga, bawahan berupa kain jarik
yang dililitkan di pinggang, destar berupa blangkon, serta aksesoris lainnya
berupa keris dan cemila (alas kaki). Berikut ini adalah gambar seorang pria
yang mengenakan pakaian Jawi Jangkep tersebut.
kebaya adalah
pakaian adat wanita Jawa yang terdiri dari atasan berupa kebaya, kemben,
stagen, kain tapih pinjung, konde, serta beragam aksesoris seperti cincin,
subang, kalung, gelang, serta kipas. Dalam praktiknya, penggunaan pakaian ini
diatur sedemikian rupa sesuai dengan strata sosial si pemakainya.
b. Pakaian Penganten
Untuk diketahui,
dalam pernikahan adat Jawa, terdapat beberapa upacara yang harus dijalani oleh
sepasang mempelai. Upacara tersebut salah satunya adalah upacara midodareni.
Pada upacara
midodareni, pakaian pengantin pria adalah baju Jawi Jangkep yang terdiri atas
baju atela, sikepan, udeng,sabuk timang, kain jarik untuk bawahan, keris, dan
selop. Sementara wanitanya menggunakan busana sawitan. Busana tersebut terdiri
dari kebaya berlengan panjang, stagen, dan kain jarik bercorak batik.
B. Pakaian Adat Jawa Timur
Pakaian Penganten
baju ini
umuumumnya pakaian ini hanya dikenakan pada saat resepsi pernikahan adat Jawa Timuran
oleh para mempelai. Baik untuk mempelai laki-laki maupun untuk mempelai wanita.
baju mantenan
ini memiliki corak warna yang sama, yaitu warna hitam sebagai dasar dan warna
merah sebagai motif hiasannya. Penggunaan pakaian ini juga dilengkapi dengan
penutup kepala dan rangkaian bunga melati yang dikalungkan di leher untuk
mempelai pria dan digantungkan pada sanggul untuk mempelai wanitanya.
C. Pakaian Adat Jawa Barat
Jawa Barat memiliki pakaian adat yang berbeda untuk laki-laki dan
perempuan. Kain kebaya pada dasarnya digunakan perempuan di semua lapisan, baik
rakyat biasan maupun bangsawan. Perbedaannya mungkin hanya pada bahan kebaya
yang digunakan serta corak hiasnya.
Pakaian untuk laki-laki pada umumnya adalah baju takwa dan celana
warna hitam, dilengkapi dengan kain dodot dan tutup kepala bendo terbuat dari
kain batik halus bermotif sama dengan kain dodot. Untuk kesempatan resmi,
pakaian perempuan Priangan dilengkapi dengan sehelai selendang berwarna sama
dengan kebaya dan alas kakinya berupa sandal selop.
3. Kebiasaan Dalam Adat Jawa
Kebiasaan orang
Jawa khususnya di desa, yang masih lestari dan juga ditinggalkan bagi
generasi penerus, berikut beberapa kebiasaan tersebut :
Gotong Royong
Biasanya gotong royong dilakukan
pada hari minggu disaat semua warga libur dari pekerjaannya. Kegiatan sosial
yang dilakukan semua warga baik laki-laki maupun perempuan untuk membersihkan
lingkungan sekitar, memperbaiki saluran air got dan lainnya. Para remaja lelaki
maupun bapak-bapak biasanya yang melakukan aktifitas agak berat sedangkan
ibu-ibu akan menyediakan hidangan makanan dan minuman.
Tumpengan
Tradisi tumpengan biasanya
dipakai dalam acara slametan, syukuran atau kenduri dan sebagai wujud rasa
syukur kepada Yang Maha Kuasa.
Tumpeng atau nasi tumpeng yaitu
nasi yang dibentuk kerucut dan disajikan diatas tampah serta dialasi daun
pisang, beserta lauk-pauknya seperti telur dadar, potongan timun, perkedel,
kedelai goreng, ayam goreng dan daun seledri. Nasi yang dipakai pada umumnya
berupa nasi kuning atau nasi putih.
Air Kendi
Di masa lalu sering terlihat
kendi yang terisi air putih tersedia di pagar-pagar depan rumah penduduk
kampung atau desa, kendi tersebut memang sengaja disediakan pemilik rumah untuk
orang-orang yang kehausan dalam perjalanan. Bentuk sosial yang mungkin jarang
terjadi lagi di masa sekarang.
4. Makanan Khas Adat Jawa
Masakan Jawa adalah masakan
khas yang berasal dari pulau Jawa yang sudah lama ada. Masakan Jawa
menjadi masakan internasional dan menjadi satu satunya masakan Indonesia yang
tidak terpengaruh oleh luar kebudayaan manapun. Berikut beberapa makanan khas
Jawa.
Soto Bumbu
Soto bumbu adalah sebuah
masakan khas dari Jepara. Sekilas soto ini seperti soto ayam biasa, tetapi ada
yang berbeda di dalam soto bumbu, yaitu menggunakan babat, usus, dan daging
sapi serta diolah tanpa menggunakan santan. Soto Jepara dapat ditemui di
warung-warung yang ada di Kabupaten Jepara.
Nasi Jagung
Nasi Jagung adalah suatu
makanan khas Indonesia yang terbuat dari jagung sebagai bahan dasarnya. Jagung
yang digunakan dalam membuat nasi jagung adalah jagung yang sudah tua atau
dikenal dengan istilah jagung pipil.
Tiwul
Tiwul, adalah makanan pokok
pengganti nasi beras yang dibuat dari ketela
pohon atausingkong. Penduduk Pegunungan
Kidul (Pacitan, Wonogiri, Gunung Kidul) dikenal mengonsumsi
jenis makanan ini sehari-hari. Tiwul dibuat dari gaplek. Sebagai makanan
pokok, kandungan kalorinya lebih rendah daripada beras namun cukup memenuhi
sebagai bahan makanan pengganti beras.
nah itulah berbagai aspek dalam
kebudayaan adat Jawa, semoga bisa menjadi informasi yang berguna untuk para
pembaca. Terima Kasih.
Sumber: https://jawatengahfia.wordpress.com/makanan-khas/ , http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/08/9-upacara-adat-jawa-unik-keterangannya.html
, http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-jawa-tengah.html