Kamis, 03 November 2016

fakta orang rusia sebenarnya

FAKTA ORANG RUSIA SEBENARNYA
     

     apa yang didalam benak kalian tentang orang rusia ? kaku, dingin, kurang ramah,  ya memang sudah menjadi stereotipe orang mengenai orang rusia, apalagi yang sudah pernah bertemu orang rusia pasti gondoknya dikacangin sama bule rusia.........(kasihan) terutama teman saya yang pernah bertemu orang rusianya langsung. kemudian sebagian orang Indonesia memandang orang rusia seperti komunis, atheis, suka minum vodka, dan suka kasar, akan tetapi sekarang rusia sudah tidak komunis tetapi demokrasi, kemudian orang rusia atheis ? tidak juga sekarang tingkat orang beragama dirusia sudah meningkat dari runtuhnya uni soviet hingga kini. baiklah saya akan membahas fakta orang rusia sesungguhnya :

Terus Terang
Ini adalah sifat yang paling saya sukai dari jiwa orang Rusia. Saat berhadapan dengan orang Rusia, Anda akan sangat mudah membaca bagaimana posisi Anda di mata orang tersebut. Apakah ia menyukai atau tidak menyukai Anda, itu akan sangat terlihat jelas! Orang Rusia biasanya tak menyembunyikan pikiran buruk mereka di balik senyuman. Tak mudah untuk mendapatkan senyum dari orang asing atau rekan baru di negara ini, namun hal itu malah menyenangkan bagi saya. Ada lelucon mengenai tempat seperti Jepang dan Skandinavia yang mengingatkan para turis, “Hanya karena seseorang ramah pada Anda, bukan berarti ia menyukai Anda.” Hal semacam ini tak mungkin terjadi di Rusia. Jiwa Rusia memegang prinsip terang-terangan. Reaksi jujur yang didapatkan di tempat publik kerap disalahartikan sebagai sikap tidak sopan, padahal sebenarnya mereka tak memiliki maksud buruk sama sekali. Keterusterangan ini juga sering menciptakan banyak masalah politik di negari ini, namun karakter ini tetap lebih baik dari pada senyum palsu untuk menyembunyikan pikiran buruk.



Selera Humor yang Luar Biasa
Kehidupan di Rusia sulit diprediksi dan perubahan sepertinya selalu terjadi lebih pesat dibanding negara-negara lain di muka bumi ini. Salah satu cara orang Rusia menghadapi situasi yang selalu berubah ini adalah dengan mengandalkan selera humor yang luar biasa. Dalam situasi yang paling serius sekalipun, selau ada hal yang dapat ditertawakan. Saya bahkan pernah melihat seorang polisi berbagi canda dengan tersangka dan korban di tengah sesi bersama pengacara, hingga semua orang di ruangan tersebut malah tertawa.
Selera humor legendaris ini bahkan terefleksi dalam momen lucu di film-film horor Rusia. Humor gelap juga selalu diapresiasi dengan baik di negeri ini, dan hal itu dapat Anda lihat dalam kehidupan sehari-hari.

Senyuman orang rusia 


Senyum dikulum
Orang Rusia sering kali hanya tersenyum dengan bibir mereka. Kadang-kadang, mereka menunjukkan sedikit baris gigi atas. Memperlihatkan gigi atas dan bawah saat tersenyum dianggap vulgar karena dianggap menyerupai seringai hewan atau kuda.

Tanpa senyum
Dalam komunikasi Rusia, tersenyum pada orang asing bukanlah sesuatu yang bisa diterima. Kebanyakan orang Rusia hanya tersenyum pada orang yang mereka kenal. Inilah sebabnya mengapa para penjual hampir tidak tersenyum pada pembelinya.

Senyum tulus
Di Rusia, ada semacam kesepakatan kolektif tak tertulis mengenai senyuman. Orang Rusia percaya bahwa senyum harus menjadi cerminan sejati suasana hati yang baik dan hubungan yang baik. Jika seseorang ingin "menggunakan hak" tersenyumnya, ia harus benar-benar menyukai orang yang bersangkutan atau berada dalam suasana hati yang sangat baik pada saat itu.

Senyum tanpa alasan
Jika orang Rusia tersenyum maka harus ada alasan yang baik di balik itu — dan alasan ini harus diketahui oleh semua orang yang kemungkinan menyaksikan senyum itu. Jika alasan untuk tersenyum itu tak jelas, orang Rusia mungkin akan curiga terhadap alasan di baliknya.

Tawa sebagai senyum
Di antara orang Rusia ada garis samar antara senyum dan tawa. Pada praktiknya, fenomena ini sering kali sama dan disamakan satu sama lain.
Orang Rusia sering mengatakan kepada orang-orang yang tersenyum, “Apa yang lucu?”




Malas Pergi ke Luar Negeri
Pada Desember 2015, Levada Center mengungkap bahwa sebagian besar warga Rusia (70 persen) menolak pergi ke luar negeri karena alasan keamanan. Pergi ke luar negeri menjadi hal yang sangat berbahaya dan hal itu harus dihentikan. Itulah jawaban yang diberikan hampir separuh responden. Namun di sisi lain, 35 persen partisipan survei tak pergi ke luar negeri dalam lima tahun terakhir. Jadi, mudah bagi mereka untuk menghentikan 'kebiasaan' tersebut.

“Semua orang Rusia pencandu alkohol”
Sebenarnya tidak semua orang Rusia peminum berat. Menurut Rosstat, 40 persen populasi Rusia sama sekali tidak mengonsumsi alkohol. Sebagai perbandingan, 37 persen warga Amerika mengaku tidak mengonsumsi alkohol dalam sebuah penelitian Otoritas Kesehatan Dunia tahun 2011. Dominasi vodka sendiri mulai goyah seiring meroketnya popularitas bir di Rusia. Karena dianggap ‘lebih sehat’ oleh beberapa orang, bir mengalami kenaikan penjualan sebesar 40 persen dalam sepuluh tahun terakhir.
Tak perlu dijelaskan lagi, kecanduan alkohol masih menjadi isu di Rusia dengan sekitar dua juta kasus diagnosis pada 2011 menurut WHO. Untuk melihatnya, kita cukup berjalan di sebuah perekhod metro (jalan penyeberangan bawah tanah), tempat orang-orang tuna wisma berada. Tampak nyata masalah kecanduan alkohol di sana. Namun, isu tersebut mulai menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2010, konsumsi alkohol tahunan rata-rata per orang di Rusia menunjukkan angka yang cukup mengagumkan, yakni 18 liter. Pada 2013, angka tersebut turun hingga 13,5 liter menurut catatan Rosstat. Namun jumlah tersebut masih lebih tinggi dari angka konsumsi alkohol tahunan Amerika yang dihitung oleh WHO pada 2011, yaitu 7,5 – 10 liter. Tetapi angka itu telah menunjukkan penurunan yang mengesankan sebesar 25 persen.
sumber : RBTH Indonesia